Rabu, 26 Juli 2017

Gaya Gaya kepemimpinan

1. Gaya KepemimpinanOtoriter / AuthoritarianAdalah gaya pemimpin yangmemusatkan segala keputusandan kebijakan yang diambil daridirinya sendiri secara penuh.Segala pembagian tugas dantanggung jawab dipegang olehsi pemimpin yang otoritertersebut, sedangkan parabawahan hanya melaksanakantugas yang telah diberikan.2. Gaya KepemimpinanDemokratis / DemocraticGaya kepemimpinan demokratisadalah gaya pemimpin yangmemberikan wewenang secaraluas kepada para bawahan.Setiap ada permasalahan selalumengikutsertakan bawahansebagai suatu tim yang utuh.Dalam gaya kepemimpinandemokratis pemimpinmemberikan banyak informasitentang tugas serta tanggungjawab para bawahannya.3. Gaya Kepemimpinan Bebas /Laissez FairePemimpin jenis ini hanya terlibatdelam kuantitas yang kecil dimana para bawahannya yangsecara aktif menentukan tujuandan penyelesaian masalah yangdihadapi.

Perkembangan Asean

Sebelum berdiri ASEAN, ada dua organisasi yang mengantarkan pembentukan ASEAN. Kedua organisasi tersebut adalah ASA dan Maphilindo.
a. ASA (Association of Southest Asia), dibentuk berdasarkan Deklarasi Bangkok tahun 1961 antara Malaysia, Thailand, dan Filipina.
b. Maphilindo yang beranggotakan Malaysia, Filipina, dan Indonesia pada tahun 1963. di tengah dekolonisasi Inggris yang kurang memuaskan Indonesia dan Filipina mengenai penggabungan Kalimantan Utara ke dalam Malaysia. Akhirnya kedua organisasi diganti dengan ASEAN tahun 1967 setelah terjadi perubahan yang dramatis di Indonesia akibat peristiwa G 30 S /PKI tahun 1965. Berdirinya ASEAN ditandai dengan ditandatanganinya Deklarasi Bangkok oleh lima menteri luar negeri negara-negara di Asia Tenggara. Berikut ini kelima menteri luar negeri tersebut.
a. Adam Malik, Menteri Luar Negeri Indonesia.
b. Tun Abdul Razak, Wakil Perdana Menteri/Menteri Pembangunan Nasional Malaysia.
c. S. Rajaratnam, Menteri Luar Negeri Singapura.
d. Narsisco Ramos, Menteri Luar Negeri Filipina.
e. Thanat Koman, Menteri Luar Negeri Thailand. 
ASEAN sebagai organisasi memiliki tujuan berikut.
a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi dan sosial budaya.
b. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.
c. Meningkatkan kerja sama dengan saling membantu di bidang ekonomi, sosial budaya, teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi.
d. Bekerja sama dalam meningkatkan pertanian dan industri, perluasan perdagangan, penyempurnaan fasilitas komunikasi dan mempertinggi taraf hidup rakyat masing-masing negara.
e. Meningkatkan pengkajian wilayah Asia Tenggara.
f. Memelihara kerja sama yang erat dan berguna dengan organisasi internasional dan regional lainnya. 

tipe tipe kepemimpinan

Tipe- Tipe KepemimpinanAda enam tipe kepemimpinan yang diakui keberadaannya secara luas.1) Tipe pemimpin OtokratisYaitu seorang pemimpin yang otokratis adalah seorang pemimpin yang:• Menganggap organisasi sebagai milik pribadi• Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi• Menganggap bawahan sebagai alat semata- mata• Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat• Terlalu bergantung kepada kekuasaan formalnya• Dalam tindakan penggerakannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan punitif (bersifat menghukum)2) Tipe MiliteristisYaitu seorang pemimpin yang bertipe militeristis adalah seorang pemimpin yangmemiliki sifat- sifat:• Sering mempergunakan sistem perintah dalam menggerakkan bawahannya• Senang bergantung pada pangkat dan jabatan dalam menggerakkan bawahannya• Senang kepada formalitas yang berlebih- lebihan• Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan• Sukar menerima kritikkan dari bawahan• Menggemari upacara- upacara untuk berbagai acara dan keadaan3) Tipe PaternalistisYaitu seorang pemimpin yang:• Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa• Bersikap terlalu melindungi• Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan dan inisiatif• Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya.• Sering bersikap maha tahu4) Tipe KharismatisHingga kini para pakar belum berhasil menemukan sebab- sebab mengapa seorang pemimpin memiliki kharisma, yang diketahui adalah bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yangamat besar dan karenanya pada umumnyamempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seorang menjadi pemimpin yang kharismatis, maka sering dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengankekuatan gaib (supernatural powers).5) Tipe Laissez FaireYaitu seorang yang bersifat:• Dalam memimpin organisasi biasanya mempunyai sikap yang permisif, dalam artibahwa para anggota organisasi boleh saja bertindak sesuai dengan keyakinan dan hati nurani, asal kepentingan bersama tetap terjaga dan tujuan organisai tetap tercapai.• Organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasiterdiri dari orang- orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran yang dicapai, dan tugas yang harus dilaksanakan oleh masing- masing anggota.• Seorang pemimpin yang tidak terlalu sering melakukan intervensi dalam kehidupan organisasional.• Seorang pemimpin yang memiliki peranan pasif dan membiarkan organisasi berjalan dengan sendirinya6) Tipe DemokratisYaitu tipe yang bersifat:• Dalam proses penggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia adalah makhluk termulia di dunia• Selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengankepentingan dan tujuan pribadi dari para bawahannya• Senang menerima saran, pendapat bahkan kritik dari bawahannya• Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses dari padanya.• Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan kerja tim dalam usaha mencapai tujuan• Berusaha mengembangkan kapasitas diripribadinya sebagai pemimpin• Para bawahannya dilibatkan secara aktif dalam menentukan nasib sendiri melalui peran sertanya dalam proses pengambilankeputusan.
Sejarah perkembangan organisasiSejarah perkembangan organisasiSejarah Pengembangan Organisasi sangat erat hubungannya dengan teori organisasi. Teori Organisasi meliputi teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik, dan teori organisasi modern.Teori Organisasi KlasikTeori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800( abad 18).Dalam teori ini, organisasi secar umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai organisasi yang sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjukmekanistik structural yang kaku dan tidak mengandung kreatifitas. Dalam teori ini organisasi didefinisikan sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain bila orang-orang bekerja sama.Teori Klasik berkembang dalam 3 aliran yaitu: teori birokrasi, teori administrasi, danmanajemen ilmiah.I. Teori BirokrasiTeori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic dan Spirit of Capitalism”.Karakteristik-karakteristik birokrasi menurut Max Weber:1. Pembagian Kerja yang jelas.2. Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik3. Program rasional dalam mencapai tujuan organisasi4. Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja5. Sistem aturan yang mencakup Hak dan Kewajiban posisi para pemegang jabatan6. Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal.II. Teori AdministrasiTeori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.Henri Fayol mengemukakan dan mambahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori ini yaitu:- Pembagian Kerja / Division of Work- Wewenang dan Tanggung jawab- Disiplin- Kesatuan perintah- Kesatuan pengarahan- Mendahulukan kepentingan umum dari pada pribadi- Balas jasa- Sentralisasi- Rantai scalar- Aturan- Keadilan- Kelanggengan personalia- Inisiatif- Semangat korpsIII. Manajemen IlmiahManajemen Ilmiah dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor tahun 1900. Ada beberapa pendapat tentang manajemen ilmiah, salah satunya adalah mengatakan manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi, analisa, dan pemecahan masalah-masalah organisasi.Taylor mengemukakan empat kaidah dasarmanajemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi perusahaan, yaitu:o Menggantikan metoda-metoda kerja dalam praktek dengan berbagai metoda yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja yang ilmiah dan benar.o Mengadakan seleksi, latihan-latihan dan pengembangan para karyawan secara ilmiah.o Pengembangan ilmu kerja serta seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah harus diintegrasikan.o Untuk mecapai manfaat manajemen ilmiah, perlu dikembangkan semangat dan mental para karyawan.Teori organisasi klasik sepenuhnya hanya menguraikan anatomi organisasi formal. Dalam organisasi formal ada empat unsure pokok yang selalu muncul, yaitu:System Kegiatan yang terkoordinasi\Kelompok orang\Kerjasama\Kekuasaan dan kepemimpinan\Menurut para pengikut aliran teori klasik, adanya suatu organisasi formal sangat tergantung pada empat kondisi pokok, yaitu:KekuasaanSaling melayaniDoktrinDisiplinTeori Organisasi NeoklasikTeori Neoklasik secara sederhana dikenal sebagai aliran hubungan manusiawi(The Human Relation Movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterberg.Percobaan-percobaan ini dilakukan dari tahun 1924 sampai 1932 yang menandai permulaan perkembangan teori hubungan manusiawi dan merupakan kristalisasi teori neoklasik. Pada akhirnya percobaan Howthorne menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-kelompok kerja kohesifsangat berpengaruh pada operasi organisasi.Dalam hal pembagian kerja, teori neoklasikmengemukakan perlunya hal-hal sebagai berikut:PartisipaiPerluasan kerjaManajemen bottom-upTeori Organisasi ModernTeori modern biasanya disebut juga sebagai analisa sistem pada organisasi. Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka.Teori modern dikembangkan tahun 1950, dalam banyak hal yang mendalam teori modern dengan klasik berbeda, perbedaantersebut diantaranya:TeoriNKlasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi, membicarakan konsep koordinasi, scalar dan vertikal.Teori ModernNmenekankan pada perpaduan dan perancangan menjadikan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh, lebih dinamis dan lebih banyak variabel yang dipertimbangkan.Teori Modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada sistem manusia dalam perilakunya berorganisasi, yaitu:KomunikasiMKonsep keseimbanganMProses pengambilan keputusanMTujuan Perkembangan Organisasi ;1. Menciptakan keharmonisan hubungan kejra antara pimpinan dengan staf anggotaorganisasi.2. Menciptakan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih terbuka3. Menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi.4. Merupakan semangat kerja para anggota organisasi dan kemampuanmengendalikan diri.Sebagai contohnya : Bangunan piramida diMesir dan candi Borobudur di Indonesia harus melibatkan ratusan sampai ribuan orang dan menggunakan ribuan batu sebagai bahan dasarnya. Tentu pekerjaan besar tersebut harus dilakukan dengan perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian yang cermat. Jadi, manajemen bisa juga disebut dengan kesatuan dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Kita juga sebagai manusia sering melakukan kegiatan manajemen, sejak dari kita anak-anak sampai dewasa nanti. Tanpa memanage atau mengatur diri kita sendiri kita tidak bisa mencapai sesuatu yang kita inginkan. Sebagai contoh kita ingin pergi ke sekolah terlebih dahulu kita harus mengatur diri kita mulai dari bangun tidur hingga sampai di sekolah. Jadi, seseorang yang memanage dirinya dengan sebaik-baiknya maka ia akan mendapatkan sesuatu yang ditujunya.